Di
pinggiran kota. Terdapatlah seorang ibu dengan bayinya yang mungil yang hidup
serba kekurangan tanpa adanya sebuah rumah untuknya bernaung. Di atas trotoar
adalah tempat tinggal mereka. Tanpa adanya uang, ibu dan bayi kecilnya itu bertahan
hidup dengan sisa makanan bekas orang yang sudah di buang.
Demi
mendapatkan makanan, sang ibu terpaksa meninggalkan bayinya di atas trotoar
beberapa saat dan kembali lagi jika sang ibu sudah menemukan makanan untuk
mereka makan. Kalau tidak begitu, mereka berdua akan mati kelaparan. Begitulah
beratnya perjuangan ibu yang jadi gelandangan di pinggir jalan yang jauh dari
belas kasihan orang yang berduit. Meski pun begitu, sang ibu tetap berjuang
demi hidupnya dan juga masa depan bayi kecilnya itu.
Suatu
hari saat sang ibu hendak pergi mencari makanan, seperti biasa sang ibu
meletakkan bayinya yang sudah tidur di sudut trotoar yang agak teduh dan
barulah sang ibu itu pergi untuk mencari makanan. Berharap ada sisa makanan
yang terbuang, sang ibu pun berangkat. Tapi tanpa disadari, bayi yang di letakkannya
di sudut trotoar itu tiba- tiba bangun dan merangkak turun dari trotoar.
Alhasil.. BRAAAK...!!! Sebuah kecelakaan pun terjadi. Bayi malang itu pun
langsung meregang nyawa setelah di sambar oleh motor yang melaju kencang dengan
kondisi mengenaskan. Sang ibu pun langsung menjerit melihat bayinya yang sudah
tak bernyawa tergeletak di pinggir jalan. Sedangkan pengendara motor itu tidak mengabaikan
bayi yang di tabraknya dan terus melaju seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
Dengan bercucuran air mata, sang ibu langsung menghampiri jasad bayinya dan
menggoncang-goncangkan tubuh bayinya supaya bayinya bangun. Sang ibu masih
tidak percaya melihat bayi yang sangat di sayanginya itu sudah tiada.
Tak ada
satu pun orang yang memberikan pertolongan. Padahal di lokasi kejadian, orang
yang lalu lalang cukup ramai. Tapi mereka justru cuek-cuek bebek melihat
kejadian itu. Astaga. Di manakah perasaan mereka yang berada di lokasi
kejadian...? Sang ibu pun pergi meninggalkan jasad bayinya sebentar. Dan
beberapa saat kemudian sang ibu datang lagi dengan membawa sisa roti tawar.
Sang ibu kembali menghampiri jasad bayinya sambil menyodorkan sisa roti tawar yang
di bawanya ke mulut bayinya. Sang ibu berharap supaya bayinya belum mati dan
bangun untuk memakan roti tawar tersebut. Tapi bayinya tak kunjung bangun dan
air mata sang ibu itu keluar semakin deras.
Alangkah
sedihnya hati sang ibu itu. Apalagi melihat orang yang lalu lalang tidak
menghiraukan derita sang ibu. Walau pun begitu, sang ibu tetap sabar dan terus
berusaha membangunkan bayi yang amat di sayanginya. Tak lama kemudian sang ibu
pergi lagi beberapa saat meninggalkan jasad bayinya dan kembali lagi dengan membawakan
sisa biskuit yang sudah terbuang kesukaan bayinya. Dengan senyum kasih sayang
penuh kesabaran, kembali sang ibu menyodorkan biskuit itu ke mulut bayinya.
Sang ibu sangat berharap sekali melihat bayinya bangun dan memakan biskuit itu.
Tapi lagi-lagi bayinya tidak bergeming sedikit pun. Sang ibu pun tertunduk menahan
kesedihannya dan menitikkan air mata yang semakin deras keluar mengalir dari
kelopak matanya.
Kini sang
ibu hanya bisa pasrah menangisi mayat bayinya yang masih tergeletak di pinggir
jalan. Untung saja ada si Vian.. pemuda baik hati yang kebetulan lewat saat
itu. Dengan wajah iba, si Vian langsung membuka baju serta celananya dan membungkus
jasad bayi itu dengan baju dan celananya, layaknya saat proses pengafanan
mayat, dan langsung menggotong jasad bayi itu ke suatu tempat untuk segera di makamkan.
Setelah selesai menguburkan bayi malang itu, si Vian menghampiri ibu dari bayi
malang itu sambil berkata, ''puss...ckckck
...'' sahut si Vian sambil manggil ibu dari bayi malang itu. Sang ibu langsung
menyaut.
''meong..!'' Lalu sang ibu
kucing itu pun pergi mengikuti majikan barunya pulang dan begitulah
ceritanya...
MENARIK BUKAN??? :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar